
Venus adalah
planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki
atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian yang terdiri dari 96%
karbon dioksida.
Tekanan atmosfer permukaan Venus 92 kali lebih besar daripada Bumi. Dengan
rata-rata suhu permukaan sebesar
735 K (462 °C; 863 °F), Venus merupakan planet terpanas di
Tata Surya. Planet ini tidak memiliki
siklus karbon yang memerangkap karbon dalam batuan dan kenampakan permukaan, dan juga tidak memiliki kehidupan organik yang dapat menyerap karbon dalam bentuk biomassa. Venus diselimuti oleh lapisan buram yang terdiri dari awan
asam sulfat yang sangat reflektif, sehingga permukaannya tidak dapat dilihat dari luar angkasa. Venus mungkin pernah memiliki samudra,
[13][14] namun samudra tersebut menguap karena peningkatan suhu yang disebabkan oleh
efek rumah kaca berketerusan.
[15] Sebagian besar air mungkin telah
terfotodisosiasi, dan
angin matahari telah membuat hidrogen bebas mengalami
pelepasan ke luar angkasa sebagai akibat dari ketiadaan
medan magnet internal di Venus.
[16] Permukaan Venus sendiri bergurun, kering, dan diselingi oleh batuan yang diperbarui secara periodik oleh
aktivitas vulkanik.
Pengamatan

Venus selalu tampak lebih cerah daripada bintang lain (selain Matahari). Planet ini memiliki
magnitudo tampak maksimal sebesar −4,9.
[9] Magnitudo Venus memudar menjadi −3 ketika disinari dari belakang oleh Matahari.
[8] Planet ini cukup cerah sehingga dapat terlihat pada siang hari,
[86] dan dengan mudah terlihat ketika Matahari berada di bawah . Sebagai
planet inferior, sudut
elongasi Venus selalu di bawah 47°.
[10]
cakrawala
Venus "menyusul" Bumi setiap 584 hari.
[2] Saat hal tersebut terjadi, Venus berubah dari “Bintang Senja” yang tampak pada sore hari menjadi “Bintang Fajar” yang tampak sebelum matahari terbit. Sementara planet
Merkurius sukar untuk dilihat saat senja dan sudut elongasi maksimalnya hanya 28°, Venus tidak sulit ditemukan. Akibat elongasi maksimalnya yang lebih besar, Venus masih tampak di langit malam. Kadang-kadang Venus dikira sebagai
benda terbang aneh (BETA) karena tingkat kecerahannya. Presiden
Amerika SerikatJimmy Carter melaporkan telah melihat BETA pada tahun 1969, yang ternyata merupakan planet Venus. Banyak orang lain yang juga salah mengira Venus sebagai hal lain yang lebih eksotis.
[87]

Venus memiliki beberapa fase seperti
Bulan yang dapat dilihat dengan menggunakan
teleskop. Planet ini memasuki “fase penuh” saat berada di sisi yang berlawanan. “Fase seperempat” adalah ketika Venus tampak seperti “sabit tipis” di teleskop dengan sudut elongasi dan tingkat kecerahan yang mencapai nilai maksimal. “Fase baru” merupakan fase kenampakan terbesar karena Venus sedang berada di antara Bumi dan Matahari.
[10]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar